body{display:block; -khtml-user-select:none; -webkit-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; -o-user-select:none; user-select:none; unselectable:on;}

Sabtu, 25 November 2017

PERMAINAN SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN

I.               PENDAHULUAN

1.      Permainan dalam kepramukaan bukan seperti permainan biasa, tetapi permainan yang selalu mengikuti aturan permainan (rule of the games) dan permainan yang bermakna dalam pembentukan karakter peserta didik.

2.      Kepramukaan adalah proses pendidikan diluar lingkungan sekolah dan diluar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akal dan budi pekerti luhur.



II.             MATERI POKOK

1.      Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam permainan adalah:
a.     Permainan harus mengandung unsur kesehatan (health). Sehat didalam kepramukaan adalah sehat jasmani dan rohani.
b.     Permainan juga harus mengandung unsur kebahagiaan (happiness) tiga syarat untuk mencapai kebahagiaan tersebut yakni : Gembira, Damai dan Syukur.
c.      Permainan juga harus mengandung unsure tolong-menolong (helpfulness), kerjasama menghargai orang lain, berani berkorban untuk orang lain.
d.     Permainan juga harus menghasilkan sesuatu yang bermanfaat (handicraft)
e.     Permainan harus tetap dapat mengembangkan kecerdasan spiritual, emosional, social, intlektual, dan fisik.
f.       Permainan senantiasa harus menarik, aman dan nyaman.
g.     Permainan yang bersifat kompetitif akan lebih baik.

2.     Pelaksanaan Permainan
a.      Direncanakan dengan baik, jenis permainan, waktu, tempat, siapa peserta, dan siapa penanggungjawabnya.
b.      Permainan dimulai dengan briefing, untuk menjelaskan aturan permainan, termasuk rewards dan punishment.
c.       Pelaksanaan permainan harus tetap termonitor, terkendali, dan aman.
d.      Permainan diakhiri dengan debriefing dan disinilah sesungguhnya kunci pendidikan. Di sini pulalah nilai-nilai, karakter bangsa yang ditanamkan dalam permainan disadari dan dihayati oleh peserta.

III.                 PENUTUP

1.      Program permainan yang disusun dengan baik dan dapat dilaksanakan dengan lancer akan berfungsi sebagai alat pendidikan, karena dari kegiatan tersebut akan didapat hal-hal yang dapat mengembangkan keteladanan spiritual, fisik, intlektual, emosional dan social kepada para peserta.

2.      Pelaksanaan permainan seharusnya melibatkan langsung peserta didik dengan tanggungjawab Pembina.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar