body{display:block; -khtml-user-select:none; -webkit-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; -o-user-select:none; user-select:none; unselectable:on;}

Jumat, 29 Desember 2017

BAGAIMANA PRINSIP KESUKARELAAN DILAKSANAKAN?

1
Kesukarelaan harus menjadi dasar bagi seseorang untuk menjadi Anggota Gerakan Pramuka. Kalau seseorang telah menjadi anggota Gerakan Pramuka, maka atas dasa kesukarelaannya itu ia mentaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka serta ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam Gerakan Pramuka. Atas dasar kesukarelaan itu ia ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh Gerakan Pramuka

2.
Seseorang itu adalah Gerakan Pramuka dan menggunakan seragam Gerakan Pramuka serta menggunakan hak-haknya sebagai anggota Gerakan Pramuka, kalau:

a.
Dengan sukarela mengucapkan janji sebagai kode kehormatan Pramuka dalam suatu pelantikan menjadi anggota Gerakan Pramuka


b.
Dengan suka rela mengikuti kegiatan-kegiatan dalam rangka memenuhi persyaratan umum sebelum dengankesukarelaan mengucapkan janji sebagai kode kehormatan Pramuka.


c.
Dengan suka rela menyatakan kesanggupannya untuk ikut membina dan mengembangkan Gerakan Pramuka sebelum dengan sukarela mengucapkan janji, sebagai kode kehormatan Pramuka



3.
Kesukarelaan itu akan timbul dan berkembang pada setiap Peserta didik dalam Gerakan Pramuka.

a.
Peserta didik merasakan suasana kekeluargaan yang akrab, cinta kasih, keadilan, kepantasan, kesanggupan berkorban, saling membantu, saling hormat-menghormat, disiplin dalam setiap satuan Pramuka.


b.
Peserta didik mersa bahwa kepramukaan itu baginya menarik, berguna bagi hidup dan penghidupannya, dihayati maksud, sasaran dan tujuan, serta sesuai dengan aspirasi, kebutuhan, situasi dan kondisi peserta didik.

4.
Atas dasar uraian tersebut, maka para Pembina Pramuka dan anggota dewasa lainnya harus mampu menciptakan factor-faktor yang dapat menumbuhkan kesukarelaan pada proses pendidikan dalam Gerakan Pramuka.

PRINSIP KESUKARELAAN

APA PRINSIP KESUKARELAAN ?

     Prinsip Kesukarelaan adalah salah satu dari prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan menurut ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.

     Kesukarelaan Merupakan sikap-sikap atau perbuatan yang bukan karena paksa atau tekanan. Sikap laku itu dilandaskan pada sifat-sifat :
a.   Ketulusan hati
b.   Tanpa pamrih
c.   Mengutamakan kewajiban dari pada hak
d.   Pengabdian
e.   Tanggungjawab

     Prinsip Kesukarelaan dapat mengembangkan kepemimpinan yang bertanggungjawab pada para anggota Gerakan Pramuka.


MENGAPA PRINSIP KESUKARELAAN ?


1.
Diterapkannya prinsip kesukarelaan dalam proses pendidikan kepramukaan karena merupakan prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka adalah landasan hukum Organisasi Gerakan Pramuka  oleh karena itu wajib dilaksanakan dan wajib ditaati oleh setiap anggota Gerakan Pramuka.

2.
a.
Gerakan Pramuka sebagai organisasi pendidikan non-formal, menyelenggarakan proses pendidikan dalam bentuk kegiatan untuk mengembangkan pada setiap pramuka rasa percaya pada diri sendiri, rasa berkewajiban, rasa bertanggungjawab, rasa disiplin, kecerdasan, keterampilan, kesehatan jasmani, rohani, sehingga setiap Pramuka menjadi anggota masyarakat yang berguna, yang sanggup dan mampu membaktikan diri untuk pembangunan masyarakat


b.
Supaya proses pendidikan dapat masuk masuk pada setiap peserta didik, maka setiap pramuka perlu mengikuti secara aktif semua acara kegiatan. Partisipasi aktif itu akan terjadi kalau tidaka ada paksaan atau tekanan. Melainkan karena kesenangan yang kemudian menumbuhkan kerelaan dalam hati mereka.

3.
a.
Gerakan Pramuka dalah gerakan anak/remaja/pemuda
anak/remaja/pemuda itu bergerak dalam proses pendidikan kepramukaan yang berbentuk kegiatan-kegiatan oleh, untuk dan dipimpin mereka sendiri dibawah tanggungjawab oleh Gerakan proses pendidikan kepramukaan itu akan berhasil mencapai sasaran dan tujuan kalau peserta proses pendidikan itu masing-masing merasakan suasana kekeluargaan yang akrab, dan tertib dalam organisasi Gerakan Pramuka, dalam hubungannya satu sama lain yang dapat menimbulkan suasana kekeluargaan yang akrab dan tertib.


b.
Orang Dewasa dalam Gerakan Pramuka bertanggung jawab atas terlaksananya proses pendidikan kepramukaan dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh, untuk dan dipimpin anak/remaja/pemuda. Agar kegiatan-kegiatan itu dilaksanakan sesuai dengan Prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan, maka orang dewasa harus mampu kegiatan kepramukaan yang mereka rencanakan dan laksanakan.

Prinsip Kesukarelaan di dalam Gerakan Pramuka dilaksanakan dengan maksud untuk menjalin terbukannya jiwa para pramuka menerima pengaruh oleh orang dewasa dalam Gerakan Pramuka.



Baca Juga :

BAGAIMANA PRINSIP KESUKARELAAN DILAKSANAKAN

Selasa, 26 Desember 2017

SYARAT KECAKAPAN UMUM (SKU)

I.   APA SYARAT KECAKAPAN UMUM (SKU) ?


Syarat Kecakapan Umum adalah syarat yang wajib dipenuhi oleh seorang calon anggota Gerakan Pramuka atau seorang Pramuka untuk memperoleh TAnda Kecakapan Umum.

Syarat Kecakapan Umum merupakan salah satu cara penerapan Sistem Tanda Kecakapan sesuai dengan Prinsip-prinsip metodik pendidikan Kepramukaan seperti ditentukan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.

Seorang anak/remaja/pemuda yang dalam sukarela ingin menjadi anggota Gerakan Pramuka, pertama-tama memasuki masa calon (tamu) selama satu sampai dua bulan. selama masa calon (tamu) itu yang bersangkutan tidak dibenarkan mengenakan seragam Pramuka (lengkap) dan yang bersangkutan mengikuti proses pendidikan Kepramukaan, latihan-latihan memenuhi syarat kecakapan umum untuk mencapai tingkat pertama sesuai dengan golongan golongan peserta didik. Setelah yang bersangkutan memenuhi SKU (sesuai dengan golongnnya), yang bersangkutan dilantik dalam suatu upacara pelantikan dan diminta secara suka-rela mengucapkan janji pramuka sesuai dengan golongannya (Dwi Satya untuk Siaga, tri satya untuk Penggalang, Penegak dan Pandega). setelah mengucapkan janji Pramuka maka yang bersangkutan menjadi Pramuka dan berhak untuk mengenakan seragam Pramuka (lengkap) dan memperoleh Tanda Anggota Gerakan Pramuka. Tegasnya SKU untuk tingkat pertama bagi masing-masing golongan peserta didik merupakan syarat yang wajib dipenuhi oleh seorang anak/ remaja/pemuda untuk menjadi anggota Gerakan Pramuka.

II.   MENGAPA SKU ?

*   SKU merupakan cara penerapan Sistem Tanda Kecakapan sesuai dengan prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan Kepramukaan menurut ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, oleh karena itu harus dilaksanakan dalam Gerakan Pramuka.

*   Keinginan untuk dihargai berupa pujian maupun pemberian benda karena sesuatu hasil karya/prestasi kemahiran itu merupakan sifat manusia, khususnya anak/remaja/pemuda. Penghargaan itu akan merupakan rangsangan dan dorongan bagi seseorang untuk lebih giat berusaha/bekerja. Maka tanda-tanda Kecakapan Umum yang diperoleh seorang Pramuka setelah berusaha menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum merupakan nilai pendidikan yang tinggi bagi anak/remaja/pemuda. dan SKU, pada Para Pramuka mendidik untuk menghargai usaha dan hasil karyanya.
Jelasnya SKU adalah alat pendidikan

SKU, sebagai alat pendidikan, merupakan rangsangan dan dorongan bagi para Pramuka untuk memperoleh kecakapan-kecakapan yang berguna baginya, untuk berusaha mencapai kemajuan, dan untuk memenuhi persyaratan sebagai anggota Gerakan Pramuka.


III.   BAGAIMANA SKU ITU DILAKSANAKAN ?

1.
SKU disusun menurut pembagian golongan usia para Pramuka. Yaitu golongan Siaga (S), golongan Penggalang (G), Golongan Penegak (T) dan golongan Pandega (G).
2.
a.
SKU untuk Pramuka Siaga, terdiri dari 3 tingkat, yaitu :
1).   Tingkat Siaga Mula
2).   Tingkat Siaga Bantu
3).   Tingkat Siaga Tata


b.
SKU untuk Pramuka Penggalang, terdiri dari 3 tingkat, yaitu :
1).   Tingkat Penggalang Ramu
2).   Tingkat Penggalang Rakit
3).   Tingkat Penggalang Terap


c.
SKU untuk Pramuka Penegak, terdiri dari 2 tingkat, yaitu :
1).   Tingkat Penegak Bantara
2).   Tingkat Penegak Laksana


d.
SKU untuk Pramuka Pandega, terdiri dari 1 tingkat saja ialah tingkat pandega.

3.
Pembina Pramuka harus berusaha membantu, berusaha member motivasi, mendorong, agar pramuka tidak terlalu lemah ada dalam/berstatus dimasing-masing tingkat. Karena kalau lupa ada dalam/berstatus di suatu tingkat berarti suatu kemunduran atau kegagalan pendidikan.

4.
a.
Tanda Kecakapan Umum, yaitu dimiliki peserta didik, sesuai dengan situasi dan koindisi menta/fisik kemampuan yang bersangkutan, haruslah terjamin bahwa kecakapan itu cukup dapat di pertanggungjawabkan, oleh karena itu perlua adanya proses penilaian dalam bentuk ujian. Namun demikian harus diperhatikan bahwa ujian itu sangan informal dan dirasakan menarik, menyenangkan dan meningkatkan pengetahuan dan pengalaman peserta didik,

b.
1.
Pengujian SKU adalah Pembina Pramuka atau Pembantu Pembina yang yang langsung membina Pramuka yang di uji.


2.
Namun demikian, Pembina yang bersangkutan dapat meminta orang lain yaitu : anggota atau bukan anggota Geraka Pramuka, untuk menguji peserta didiknya itu.


3.
Khusus mengenai ujian syarat-syarat tentang Satya dan Dharma Pramuka supaya dilakukan sendiri oleh Pembina atau pembantu Pembina Pramuka yang di uji itu.


c.

Dalam menguji, penguji hendaknya :
1)    Berusaha agar proses ujian itu juga dirasakan oleh yang bersangkutan sebagai proses pendidikan yang menyenangkan dan yang meningkatkan pengetahuan dan pengalamannya seta penuh Variasi
2) Memperhatiakan batas-batas kemampuan mental, fisik dan intelegensia Pramuka yang diuji serta jenis kelamin peserat didik.
3)    Perhatikan ihtiar, ketekunan dan kesungguhan yang sudah dijalankan oleh Pramuka yang diuji
4)    Perhatikan adat istiadat dan kebiasaan setempat serta agama yang di anut oleh yang bersangkutan.
5)    Memperhatikan kemampuan dan keselamatan.





d.
Ujian SKU supaya dilakukan secara perseorangan, satu demi satu, tidak secara berkelompok. Mungkin ada mata ujian yang harus dilakukan secara kelompok, misalnya diskusi dan lain-lain, tetapi penilaian tetap dijalankan pada perorangan.


e.
Pelaksanaan ujian SKU dilakukan:


1)
Dengan menguji mata ujian satu demi satu


2)
Dengan urutan mata ujian yang dikehendaki oleh Pramuka yang diuji


3)
Pada waktu waktu yang disepakati bersama antar penguji dan pramuka yang diuji


4)
Sebanyak mungkin dalam bentuk praktek dan secara praktis


f.
Tiap kali seorang Pramuka harus lulus dalam satu mata ujian SKU, maka penguji membubuhkan tandatangannya pada daftar mata ujian milik pramuka yang diuji.


g.
Ujian SKU dapat dilakukan dengan:


1)
Langsung


2)
Tidak langsung, dalam hal ini melalui kegiatan-kegiatan yang tidak diketahui bahwa kegiatan-kegiatan itu merupakan proses ujian. Pramuka mendapatkan kejutan yang menyenangkan ketika Pembina menyatakan bahwa lulus suatu mata ujian SKU.

Sabtu, 23 Desember 2017

ORGANISASI PRAMUKA GALANG

CONTOH STRUKTUR DALAM GUDEP


CONTOH STRUKTUR DALAM KESAKAAN




     TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB DEWAN KERJA PRAMUKA (TTDKP) Itu harus senantiasa diawasi dan terurus, sebab jika hal demikian tidak diawasi seksama, serta tidak adanya pantauan dari atasan yang profesional tentunya, akan berdapak buruk pada kepengurusan-kepengurusan baru yang nantinya berlahan demi berlahan pastinya akan ada penurunan dalam pembukuan Administrasi di satuannya dalam artian seperti ini:

     jika dimasa lampau telah melakukan riset tentang pola atau tata aturan kerja dewan pengurus yang telah dikemas dengan baik (dibukukan) yang akhirnya akan di wariskan pada pengurus selanjutnya sebagai pertimbangan sistem kerja masa depan, ternyata tidak ada perhatian, tidak ada kecermatan pada buku yang telah diberikan. Hal tersebutlah yang akan menjadikan sistem kepengurusan akan berubah, yang asalnya baik menjadi kurang baik dan jika demikian terus menerus diabaikan jangan berharap keorganisasian yang anda jabat akan maju

Ingat buku yang telah diwariskan oleh kakak terdahulu seharusnya menjadi buku supervisi kegiatan yang dari hal itu untuk diriset kembali/ kembangkan kembali apa yang masih kurang dalam program terdahulu. Dengan hal demikian yang benar-benar jalan maka saya anggap pasti kepengurusan anda akan berhasil dan tentunya tidak MONOTON. Sesuaikan kegiatan Pola urus pramuka dengan diimbangi /sesuaikan zaman.

disamping Anggota dituntut kreatif dalam berkarya, terhadap dewan pun harus memiliki sifat Aktif berfikir untuk mengembangkan kemajuan organisasi, jangan katakan cukup bagi dewan kerja pendapat pimpinan, tetapi harus sama-sama untuk memikirkan bersama tentang kepengurusan yang sedang kaka jabat, supaya dapat terwujud cita-cita GERAKAN PRAMUKA

setelah tadi mengupas sepenggal perjalanan dewan yang harus lakukan dan yang harus ditinggalkan (taqwa darma ke 1), selanjutnya akan saya bahas tentang tanggungjawab Dewan Kerja / Pengurus Gerakan Pramuka yang sering disebut/dipanggil : dewan siaga, dewan penggalang, dewan ambalan, dewan racana. disini saya akan menjelaskan sebagian dari tanggungjawab pengurus yang teorinya telah dikembangkan sebelum di bagikan ke kakak-kakak

Pelajari juga tentang


Jika materi belum bisa terbuka, harap maklum
MATERI SEDANG DALAM PENGEMBANGAN

Rabu, 20 Desember 2017

PRINSIP SWADAYA

APA SWADAYA DAN PRINSIP SWADAYA?


1.   SWADAYA
Swadaya adalah modal/sifat/sikap hidup manusia wiraswasta yang memiliki jiwa inisiatif dan kemauan kuat, sanggu dan berusaha dengan berdiri diatas kaki sendiri serta tidak menggantungkan diri pada orang lain.

2.   PRINSIP SWADAYA
Prinsip Swadaya adalah salah satu unsur prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan Kepramukaan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka. Prinsip Swadaya dalam Gerakan Pramuka merupakan prinsip bahwa semua kegiatan itu harus dilaksanakan dengan usaha dan daya upaya sendiri tidak menggantungkan diri pada orang lain.


MENGAPA PRINSIP SWADAYA?
1.
Didalam Gerakan Pramuka harus diterapkan prinsip Swadaya, karena prinsip swadaya merupakan salah satu dari prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan menurut ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumag Tangga merupakan landasan hokum yang harus ditaati oleh setiap anggota Gerakan Pramuka dan satuan-satuan Pramuka.

2.
Gerakan Pramuka menyelenggarakan pendidikan kepramukaan dalam bentuk acara-acara kegiatan untuk mengembangkan rasa percaya diri sendiri, rasa berkewajiban, rasa bertanggungjawab, dan rasa disiplin. Rasa percaya pada diri sendiri itu berkembang kalau Pramuka itu bias dan berhasil melaksanakan berbagai kegiatan dengan berdiri diatas kaki sendiri dan tidak menggantungkan diri pada orang lain. Prinsip swadaya yang diterapkan dalam berbagai kegiatan baik perorangan maupun satuan/kelompok merupakan cara membina dan mengembangkan rasa percaya pada diri sendiri.

3.
Para Pramuka itu disiapkan untuk menjadi manusia swasta yang memiliki inisiatif dan kemampuan kuat yang sanggup dan hidup berusaha dengan berdiri di atas kaki sendiri serta tidak menggantungkan diri pada orang lain. Latihan swadaya merupakan cara yang baik untuk membina dan mengembangkan jiwa wiraswasta. Negara dan Bangsa Indonesia sangat memerlukan wiraswasta.

4.
Pendidikan Kepramukaan bagi anak/remaja/pemuda adalah untuk meyiapkan mereka hidup dalam dunia yang penuh tantangan dan memerlukan keuletan serta ketabahan mental dan fisik.

Dengan Prinsip swadaya, maka Pramuka dibiasakan untuk tidak hidup menggantungkan diri pada orang lain yang dengan sendirinya akan tambah rasa kepercayaan pada diri sendiri dengan tumbuhnya rasa kepercayaan pada diri sendiri, selanjutnya tumbuh kemauan-kemauan baru, kemauan untuk membina, untuk menciptakan melaksanakan, menerapkan sesuatu.

BAGAIMANA PRINSIP SWADAYA DILAKSANAKAN?

1.
Dalam menyelenggarakan kegiatan kepramukaan baik perorangan maupun kelompok supaya dibiasakan para Pramuka itu merencanakan, melaksanakan dan menilai kegiatan-kegiatan itu. Pembina Pramuka juga berburu-buru konklusi untuk kemudian mengambil alih atau member nasihat-nasihat muluk serta melakukan berbagai larangan, karena taut adanya kesalahan. Kesalahan merupakan guru yang baik. Karena pramuka supaya berusaha menjadi motivator/pendorong yang baik didalam contoh pelaksanaan swadaya, bantuan Majelis Pembimbing bukanlah untuk melemahkan prinsip itu.

2.
Ujian Syarat Kecakapan Umum (SKU) dan Syarat Kecakapan Khusus (SKK) supaya diterapkan prinsip swadaya. Dengan demikian itu, Pembian Pramuka mendorong para Pramuka untuk percaya pada diri sendiri.

3.
Latihan-latihan dengan menghadapkan para Pramuka pada masalah-masalah untuk dipercayakan, merupakan penerapan prinsip swadaya.
Pembina Pramuka supaya selalu mendorong para pramuka untuk dapat memecahkan sendiri masalah-masalah yang dihadapi.

4.
Sesuai dengan prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan, penerapan prinsip swadaya itu harus selalu di sesuaikan dengan usia, situasi dan kondisi Pramuka yang bersangkutan.

Selasa, 19 Desember 2017

PRINSIP KEGIATAN MENARIK

KEGIATAN MENARIK UNTUK USAHA PENGEMBANGAN PRIBADI

     Kegiatan Menarik yang mengandung pendidikan itu didalam pendidikan kepramukaan di pergunakan untuk berbagai tujuan.
1.    Tujuan Jasmani  : Perkembangan badan, kesehatan
2.    Tujuan Rokhani  : Perkembangan jiwa, kepribadian, watak



Kegiatan menarik yang yang mengandung pendidikan itu dapat dipilih dan diatur demikian rupa sehingga mendorong,Pramuka untuk setiap memecahkan masalah, aktif menambah pengetahuan, dan pengalaman, dan/aktif mengembangkan jiwanya.

Dari kegiatan menarik yang mengandung pendidikan itu, Pramuka dapat memperoleh :
1.    Tambahan daya imajinasi dan daya cipta
2.    Kesadaran akan kemampuan dirinya
3.    Rasa percaya pada diri sendiri
4.    Rasa tanggungjawab
5.    Semangat Gotong Royong dan toleransi

KEGIATAN-KEGIATAN MENARIK UNTUK USAHA PENGEMBANGAN SIKAP BERMASYARAKAT

Ditinjau dari sudut ilmu, maka manusia itu mengalami dua macam dorongan:
1.   Hasrat berkuasa
2.   Hasrat bermasyarakat

Perlu diusahakan supaya kedua-duanya dikembangkan secara harmonis. Jika tidak maka akan timbul sikap mementingkan diri sendiri (egois); atau sikap sebaliknya, yaitu dirinya sendiri tidak diperhatikan. Sikap kemasyarakatan itu hanya dapat berkembang secara harmonis didalam lingkungan pergaulan dengan orang-orang lain, di dalam lingkungan masyarakat.
Didalam Gerakan Pramuka, kepada para Pramuka disajikan kegiatan-kegiatan menarik yang mengandung pendidikan (education games) itu demikian rupa, sehingga tercipta lingkungan pergaulan dimana kedua hasrat tersebut diatas itu dapat berkembang menjadi sikap bermasyarakat yang harmonis.

KEGIATAN-KEGIATAN MENARIK UNTUK USAHA PENGEMBANGAN SEMANGAT PEMBANGUNAN



Ada pekerjaan-pekerjaan yang menyenangkan, ada pula yang tidak menyenangkan itu dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang menarik (games). Dengan meningkat usianya anak berubahlah selera akan kegiatan-kegiatan yang ia hendaki. Semakin dewasa anaknya semakin kritis sikapnya. Dari kegiatan-kegiatan yang bersifat permainan belaka (kegiatan-kegiatan yang rekreatif) seleranya meningkat pada kegiatan-kegiatan yang bersifat setengah setengah permainan dan setengah pekerjaan (kegiatan-kegiatan yang setengah rekreatif dan setengah kreatif).
kemudian meningkat lagi kepada kegiatan-kegiatan yang bersifat kreatif itu menjadi kegiatan-kegiatan menarik, dan dengan demikian mengalihkan kesukaan pramuka akan kegiatan-kegiatan yang kreatif

Misalnya:
Untuk Siaga diusahakan cerita-cerita khayalan sebagai latar belakang kegiatan itu; untuk penggalang cerita kepahlawanan; untuk penegak diperlukan latar belakang yang nyata dan logis, dan dimana mungkin di bumbui dengan humor yang sehat.

Gerakan Pramuka mempergunakan kegiatan-kegiatan kreatif yang menarik itu untuk mengembangkan pada pramuka semangat akan pembangunan.

PELAKSANAAN KEGIATAN MENARIK YANG MENGANDUNG PENDIDIKAN

Budaya berhasil sebagai suatu alat pendidikan, maka kegiatan itu harus betul-betul menarik, dan harus betul-betul mengandung pendidikan. Didalam hal ini, peranan Pembina Pramuka adalah sangat penting. pembina itu harus memperhatikan antara lain hal-hal sebagai berikut:


1.  Tujuan (sasaran) yang hendak dicapai dari kegiatan itu, harus dirumuskan dengan jelas tegas

2.  Titik berat kegiatan harus ia letakan pada kepentingan anak-anak didik. misalnya: 
a. Acara kegiatan harus ia sesuaikan dengan keinginan, selera, keadaan, kemampuan anak didik.
b.  Harus ia usahakan supaya suasana kegiatan itu menggmbirakan, bebas, sehat dan menarik bagi anak didik.

3.  Persiapan harus diusahakan selengkap-lengkapnya dan serapi-rapinya.
     Direncanakan yang baik, dengan alat-alat selengkap mungkin, dan tempat
     pelaksanaan yang menarik dengan menggunakan bahan dan alat yang ada ditempat.

2. Penyajian harus kena pada sasarannya (sasaran, tujuan acara kegiatan itu harus tercapai)

3.   Penilaian
Selama kegiatan berlangsung dan sesuadahnya, harus diadakan penilaian yaitu untuk mengetahui dan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada (pada perencanaan, atau persiapan atau pelaksanaan).

Sabtu, 16 Desember 2017

ETIKA DAN MORAL DALAM BERGAUL

      Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang tidak baik, sesuai dengan moral atau akhlak yang dianut oleh masyarakat luas. Sedangkan moral adalah akhlak atau budi pekerti, atau kondisi mental yang dapat menentukan apakah orang masih  bisa bertahan terhadap yang baik atau hanyut ke arah yang buruk.

DITINGGALKAN
DIADOPSI
Sombong
Bohong
Iri
Dengki
Malas
Culas
Curiga
Bergunjing
Hasut
Khianat
Dendam
Cerewet
Egois, mau menang sendiri
Jujur
Disiplin
Kasih sayang
Tanggung jawab
Amanah
Sopan-santun
Ramah-tamah
Suka menolong
Ringan tangan
Berani
Adil
Setia
Musyawarah-mufakat


LA RACHEFANCAULD menyatakan: ”Sopan santun dan hormat itu tidak saja menyenangkan  orang menerimanya, akan tetapi juga membahagiakan orang yang memberinya”.

DISRAELI menyatakan bahwa: ”Tingkah laku yang sopan dan hormat pada orang lain adalah dua sifat utama dari seorang gentelmen”. Orang bijak juga menyatakan “sopan santun adalah mata uang yang berlaku di mana saja”.

KONG HU CU : “Nilai seorang tukang rumput yang dapat melakukan kewajibannya dengan baik, jauh lebih berharga dari pada seorang maharaja yang lalai dari tanggungjawabnya”.
Bila Etika dan moral ditinggalkan

Di sinilah terjadinya kerusakan struktur sosial manusia. Melemahnya pranata sosial, dan terabaikannya nilai-nilai.


QS AL- ISRA - 36 : Janganlah engkau mengikuti apa-apa yang kamu tidak memiliki pengetahuan tentang hal tersebut, karena pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggung-jawabannya

 Teori ini didapat hasil dari Forum Latihan Kepembinaan (KMD) 2015. yang disampaikan oleh : Drs. H. Joko Mursitho, M.Si.